........
Berapa banyak surat yang tak sampai itu dia tulis untuk anda? ..
Banyak! Melebihi cerita bunga tidur. Kata-kata yang tertuang itu mengandung penuh mantra. Selalu tanpa sebab mengapa ia terus tak habis cerita untuk hal ini. Jika harus pergi ke tempat terjauh sekalipun, hal yang terkenang dan menjadi buah tangan tulisannya ialah cerita jauh beribu klise. Jangan paksa dirinya untuk lupa (lagi), karna mungkin memoar itu tak kan sampai memblokir seluruh. Terlalu erat dan terikat, ya.. memang hanya dirinya yang membuat itu sendiri. Seakan semua terlalu dramatis dan tak pernah tamat.
Seorang itu enggan menakwilkan apa ini. Karna dia
hanya menganggapnya sebagai inspirasi gelap yang lazim dirasa. Manusia
seperti anda sudah terlalu lekat dengan satuan atmosfer kamar tidur, pena, dan
ruang keduanya (maya). Ia tidak akan bahas untuk menyatakan kebulatan akan suatu
pilihan, atau menegaskan arti detakkan sebagaimana radar itu membentuk firasat tiap kali terbangun dalam terjaga
malam. Karna wanita terlalu hafal, untuk melepaskan kesejatiannya. Pun ia tak
mau merusak skenario Sang Tuhan, karna seyakinnya hati itu sudah dipilihkan. Hanya
tinggal pertemuannya, kapan dan dimana Dia menjadikan.
Agustus 2013
ini, ialah surat ke sekian yang mengulas sama. Kini mungkin anda telah menemukan dimana ruang keduanya, ruang yang setiap waktu menerbitkan berlembar kisah jauh tanpa terang .
Dan hari ini dia takkan pernah lagi membatasi segala hal tentang yang lama diperjuangkan untuk hilang. Karna semua itu dirasa tak kan bisa. Ya .. sulit, terlebih dunia barunya akan segera terisi kembali dengan sosok nyata seorang manusia seperti anda.
Dan hari ini dia takkan pernah lagi membatasi segala hal tentang yang lama diperjuangkan untuk hilang. Karna semua itu dirasa tak kan bisa. Ya .. sulit, terlebih dunia barunya akan segera terisi kembali dengan sosok nyata seorang manusia seperti anda.
Dan jika anda
memang benar telah banyak tahu, saya hanya berpesan untuk anda cukup diam dan
simpan sendiri. Tak ada banyak yang perlu ditanyakan. Satu hal, dia tak pernah
berusaha jatuh-bangun untuk sekedar memiliki kesemuan, melainkan ia hanya mengizinkan untuk dirinya terus bergerak, mencari dan menunggu manusia lain, sesiapapun itu.. yang Tuhan rasa pantas dan tepat. (Tentu bukan saat ini ).
Kini Sepucuk surat pun telah sampai, manusia kembali, dengan harapan yang berbeda.
-Teruntuk
Misteri-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar