Tempat : Di Kolong langit….
“Ku lukiskan kisah ini untuk seorang gadis padang bulan..”
Lihatlah peraduan angin dengan awan. Ketenangan itu muncul pada hatimu! Membelai keharuman pagi dengan tetesan air langit
Mengadukan canda pada perapian hangat. Semakin mendalam..
Memeluk jauh dengan aroma denting gerimis kecil yang mengingatkan hari dan hujan.
Pandanglah .. kejinggaan senja dengan keanggunan lembayungnya. Kembali menyingkap tirai-tirai mimpi yang lama tak kembali
Berikanlah sekedarnya waktu, biar sajak yang selalu akan menyimpannya.
Dengarlah bait dan nada rindu, pada setiap warna kata yang mengenangnya.
Ya, akan ku tunggu kesemuan jingga pada senja.
Dan, lihatlah impian pertemuan pada gemerlipan bintang di perlangitan malam. Tunjuklah satu, dan yakinkan itu kita.
Meluruhkan bayang bulan, hingga menutupi seluruh.
Gelap memang,. Mendung, tanpa sinarnya. Dengan sengaja, ku bawa satu batang lilin kecil ini sebagai penggantinya. Memantulkan bias terang mata api yang bergoyang tenang. Membekaskan pandang mata yang menyapu tentang angin.
Ya, pada angin yang slama ini terus berhembus jauh, tetap meyakinkan kasih sahabat yang tak akan pernah sampai….”
Entahlah.. :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar