Apakah Anda salah satu orang yang senang menulisi buku harian? Buku harian ada untuk menuliskan perasaan dan cerita keseharian dari seseorang untuk mengenang kejadian demi kejadian setiap harinya. Ada yang kemudian buku-buku hariannya diterbitkan dan menjadi bestseller. Salah satunya adalah Anne Frank.
Anneline Marie Frank, yang dikenal sebagai Anne Frank, adalah seorang anak keturunan Yahudi berasal dari Jerman pada zaman kekejaman Nazi. Sebelum Nazi melakukan pembantaian pada Yahudi, keluarga Frank adalah keluarga yang cukup sukses. Sampai memasuki masa pubertasnya dia masih menikmati masa-masa sebagai remaja pada umumnya. Kepribadiannya yang supel membuatnya populer di kalangan teman-temannya, bahkan Anne sempat merasakan cinta monyet pada kawan sekolahnya.
Anne Frank sendiri adalah anak yang cerdas dan memiliki banyak impian, salah satunya menjadi bintang terkenal. Hidupnya mulai berubah di kala Nazi mulai menangkapi orang-orang Yahudi. Karena tidak mau ditangkap, keluarga Frank membangun kamar rahasia di balik tangga tokonya. Kemudian mereka berpura-pura seolah mengasingkan diri ke luar Jerman lalu hidup di dalam sana.
Anne Frank mengutarakan semua isi hatinya selama dalam persembunyian melalui buku harian. Dia rutin menulis setiap harinya. Bahkan saat-saat ia mengalami datang bulan pertama kalinya. Semasa dalam persembunyian tersebut, keluarga Frank harus berbagi dengan keluarga Van Piels yang memiliki anak lelaki bernama Peter. Pada awalnya Anne tidak menyukai Peter, namun kemudian dia malah menjalin cinta monyet di kamar loteng dengan Peter.
Sampai akhirnya seseorang melaporkan tentang persembunyian mereka dan akhirnya mereka ditangkap tentara Nazi, Anne masih sempat menulisi buku hariannya. Buku harian yang sempat tercecer pada saat penangkapan dirapihkan dan disimpan oleh orang yang menjadi sahabat keluarga Frank, dengan harapan Anne dapat kembali dengan selamat.
Namun kehidupan Anne berangsur-angsur memburuk. Pada mulanya Anne sempat menjadi relawan yang mengurusi anak-anak Yahudi yang keluarganya ditangkap dan menjadi pendongeng bagi anak-anak. Anne sempat mendapat hukuman harus berdiri berjam-jam di tengah udara yang sangat dingin, dia pun perlahan tertular penyakit.
Ibunya meninggal terlebih dahulu di kamp konsentrasi. Tak lama disusul Margot, kakak perempuannya. Anne sendiri meninggal tak lama sebelum akhirnya tentara Nazi ditangkap dan dibubarkan. Peter, kekasih Anne sendiri meninggal setelah merawat Mr. Frank dalam bunker gas.
Mr. Frank pulang dan mendapati diri dalam kesendirian. Untuk mengenang putri kesayangannya beliau mendirikan sebuah yayasan untuk anak-anak. Kemudian buku harian Anne dikembalikan pada sang ayah yang lalu menerbitkannya.
Buku harian Anne Frank menjadi salah satu bukti sejarah kekejaman Nazi. Yang bertahun-tahun kemudian bukunya menjadi bestseller dan dicetak berulang kali hingga mengalami dua kali penggantian cover. Kisah Anne Frank hanya segelintir dari banyaknya buku harian yang kemudian diterbitkan.
Jadi, simpanlah buku harian Anda yang telah penuh, dan tuliskan kisah-kasih Anda selalu dalam buku harian yang mungkin saja suatu hari bisa diterbitkan dan kisah Anda menjadi segelintir kisah yang dapat dikenang bagi banyak orang^^
Farahdara Drian
Anggota komunitas penulis perempuan Women Script & Co
Rubrik ini bekerja sama dengan komunitas penulis perempuan
Women Script & Co
womenscriptnco@gmail.com
@womenscriptco
Women Script & Co
womenscriptnco@gmail.com
@womenscriptco
Tidak ada komentar:
Posting Komentar