Kertas itu masih kosong. hilang kata, hilang suara, dan tak ada satu warna pun yang sanggup kembali ditumpahkan dalam coretan tangannya. Bayangan yang selama itu dicari, ternyata tanpa ragu memberanikan diri untuk menyapa pada hari.
Ia pun tergelak, namun pijakan tak mampu menghindar.
suara itu hadir, mengingatkan sebuah makna disaat jarak takkan mampu menjauhkan.
hantu itu, terbenam dalam pikir yang sudah mengakhirkan masanya. tak mungkin, jika kunci itu ditemukannya lagi,.. untuk segera membuka kembali pilar-pilar yang telah lama sepi dan nyaris saja terlewatkan.
katakanlah..,
bahwa waktu takkan mampu memutar segalanya.
Mungkin, ia hanya ingin tetap berada dalam zona amannya. bukan ikut terbawa arus dan gelombang yang dapat merobohkan kekokohan tiang disudut lamunan.
Namun,
bayangan itu... seolah mampu ia terka, esok atau mungkin lusa, atau... bahkan sekarang.
hantu itu dapat saja hadir, dan berlalu.. jika impian itu tetap tertata rapi hanya dalam angan sejati.
"jangan tanyakan, jika dramaga itu tak berpenghuni..
mungkin kau sudah tak perlu mencari.. karena hati telah Dipilih."
Ia pun tergelak, namun pijakan tak mampu menghindar.
suara itu hadir, mengingatkan sebuah makna disaat jarak takkan mampu menjauhkan.
hantu itu, terbenam dalam pikir yang sudah mengakhirkan masanya. tak mungkin, jika kunci itu ditemukannya lagi,.. untuk segera membuka kembali pilar-pilar yang telah lama sepi dan nyaris saja terlewatkan.
katakanlah..,
bahwa waktu takkan mampu memutar segalanya.
Mungkin, ia hanya ingin tetap berada dalam zona amannya. bukan ikut terbawa arus dan gelombang yang dapat merobohkan kekokohan tiang disudut lamunan.
Namun,
bayangan itu... seolah mampu ia terka, esok atau mungkin lusa, atau... bahkan sekarang.
hantu itu dapat saja hadir, dan berlalu.. jika impian itu tetap tertata rapi hanya dalam angan sejati.
"jangan tanyakan, jika dramaga itu tak berpenghuni..
mungkin kau sudah tak perlu mencari.. karena hati telah Dipilih."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar