Pernahkah kamu
berpikir, setiap kemampuan maupun sumber minatmu mampu menginspirasi orang
lain?
Ketika kamu bisa
hidup dan tinggal di dalam duniamu, bebas menikmati lepas detail setiap
kegiatan yang kamu lakoni, berpikir liar menerjang batas dunia, imajinasimu
berkerumun, melacak destinasi selanjutnya yang merupakan impianmu, tidakkah ada
sebab hal yang lebih indah daripada kamu bisa membagi itu dengan teman-temanmu?
Menjadi sama,
sejalan dengan orang yang juga satu tujuan denganmu, bagiku impian tak sesempit
itu. Bermimipi, apalagi bisa meraihnya ialah hal yang sangat membuatmu bahagia
pastinya. Bagiku bahagia tak cukup sampai di situ. Ada ruang sebelah, tentang
mimpi yang mungkin terlewati. “Apa?”
“Manfaat”,
manfaat di mana kamu bisa berkelakar jejak kebaikan, saling menularkan penyakit
“candu semangat”, menginspirasi tiap bulir lengah manusia yang menetes tanpa
kepekaan.
Ya, masih
terlalu banyak mereka yang “mampu” namun berjalan di tempat. Ku pikir ini bukan
masalah “bisa” dan “tidak bisa”, bermainlah ke sini sebentar, silakan ambil
cermin di rumah, berkacalah sepuasmu. Bukan untuk meratapi wajah jelekmu, atau mengangkat
dagu akan ketampanan dan kecantikanmu, bukalah jendela pikiranmu, luaskan nyala
radarmu, dan rasakan setiap emosi yang pernah kamu tuangkan dalam bentuk karya.
“Apa? kamu tidak punya karya?”
Mungkin Tuhan
tertawa ketika mendengar jawab macam itu. Bagaimana tidak? Rupanya Dia telah
mengirim banyak nikmat,kelebihan, yang nyatanya sadar atau tidak, kamu akan
mengatakan, “hei, tidakkah hal ini hanya aku yang bisa melakukannya?”
Tepat. Terlalu banyak
sumber kemampuan yang belum kamu gali. Harus berapa tahun lagi kamu bisa
menyadari akan harta karun terpendam itu? pantas ruang karyamu masih lapang,
bibit kebaikan pun belum kamu tebarkan.Lantas apa yang nantinya akan kamu tuai?
Perjalanan ini
terlalu singkat, untuk kamu tanpa karya dan nihil kebaikan. Aku hanya coba
mengupas detail si bola mimpi, bagaimana cara bermimpi meraih tujuan dengan
lebih senang. Ya, cobalah ajak mereka di sekitarmu untuk masuk. Jemput mereka
untuk bisa merasakan kebaikan yang juga kamu dapati dari hal tersebut, jangan
sesekali ada ruang yang vokal menyuarakan dirimu, tentangmu, mimpimu, hal ilmu
dan kebaikan, dan hanya kamu yang bisa ada di tengahnya.
Kini, bolehkah
ku sebut satu hal yang tersamar itu?..
ialah kebaikan
yang akan jadi abadi, tentang impian dan ilmu yang kamu punyai, “tebarkan benih
itu di sekitarmu” walau hanya beberapa butir, namun mereka dapat merasakan
manfaat sedikitnya. Lebih luar biasanya, jika manfaat itu mampu menginspirasi
dan mendorongnya untuk ikut melakukan apa yang juga kamu tekuni. Jika hal itu
baik dan menyenangkan, kenapa tidak? =)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar