Sabtu, 25 Juli 2015

Dandelion III





Rasanya baru saja kemarin, membenamkan diri dalam senja di mana matahari saat itu sama-sama tenggelam. Berdiri melihat bibit dandelion itu beterbangan, hilang, dengan angin yang sama gusar. Menyerta harap yang kelak akan kutemukan di penghujung pagi.

Rasanya baru saja kemarin, temaram gelap berakhir. Karena sinar pagi tak sabar meminta menghiasi sudut langit biru, yang pun aku tak sabar untuk melihat kapas-kapasnya beriring memayung teduh bibit-bibit bunga itu. Di tempat yang entah. Mereka dapati tumbuh dan mekar, atau justru mati dalam perjalanan bersama angin. Ya, mati sebelum aku bisa merawatnya utuh. Harum, dalam doa yang terpanjatkan setiap pergantian hari. Itu dirimu, Pagi.

Namun Pagi hanya sekadar rencana, yang lagi-lagi pertemuannya seperti peluang angka dadu yang hendak keluar. Tidak tertebak.
Kini, aku mengutarakan kediaman yang juga entah. Berjarak darimu, tapi sejatinya berteduh dalam kemah yang sama.

Suatu hari, yang kelak menjadikan aku menemukan bunga itu  bersemi. Menyapaku, dalam pagi.



Belitung, dalam jarak. 
Basah di antara dinding kerinduan

Tidak ada komentar:

My inspiration..,

My inspiration..,

Blogger templates

Free Bunny Carrot MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com

Pages - Menu

 

Copyright 2010 Beranda Senja.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.