Sebut aku, hitam atau putihmu..
Pada jiwa yang tak
pernah damai dalam sendiri. Jiwa
tak ingin sendiri berbagi khayal tentang mimpi. Jiwa mencari arti,
menemukan
sebahagiannya. Jiwa berharap temukan keping lain yang dapat
menggenapkan.
Jiwa merasa
gundah, maka jiwa akan selalu kembali bersimpuh di hadapan sang
pencipta. Itulah jiwa, yang senantiasa mengharap pertemuan dengan yang
dicinta.
Kulihat, kisah di ujung senja. Mereka
bercakap untuk kemudian berpencar ke masing arah dan tujuan. Jalan tak pernah
memberi kabar untuk pertemuan ke sekian, dan ke sekian. Karena jalan selalu membubuhi
jejak koma dalam setiap terkaan.
Kiranya di setiap jalan, Tuhan memberikan banyak manusia dan
banyak warna yang ditemui. Membuat beberapa di antaranya saling mempelajari dan
memahami. Barang tentu, aku pun sama turut mempelajarimu. Begini dan begitu.
Tidak selalu perihal baik yang ditemu. Karena hidup akan senantiasa begitu. Sebut
saja, itu kau dan aku. Yang tak pernah sama, tapi tetap selaras jika dipadu.
Berjalanlah dengan seiring, bukan sama-sama bergerak karena digiring.
Tumbuh bersama, tanpa melibat 'paksa'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar